Sabtu, 25 Januari 2014

BUDIDAYA PADI PAKAI PUPUK ORGANIK NATURAL NUSANTARA (NASA)





BUDIDAYA PADI PAKAI PUPUK ORGANIK NATURAL NUSANTARA (NASA)
Untuk persiapan awal kita persiapan pembuatan persemaian, untuk membuat persemaian dapat digunakan dengan cara  menghitung perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam yaitu 3 : 10, artinya dengan luas sawah  1000 m2 maka luas persemaian + 3.5 m2.
Setelah lahan persemaian jadi biarkan satu minggu baru benih disemai.

PERSIAPAN BENIH
Siapkan benih yang bagus dan berkualitas yang baik kalau bisa benih yg bersetifikat, kebutuhan benih = 15-30 kg/ha.
Sebelum benih direndam alangkah baiknya benih kita keringkan dibawah sinar matahari selama 1 jam. Sambil menunggu pengeringan benih kita siapakan air secukupmya lalu kita masukan pupuk cair POC NASA dengan dosis 2 tutup/10 liter air di aduk dengan rata, kemudian masukan benih yg sudah kita keringkan kedalam ember yang sudah berisi pupuk cair POC NASA di aduk sampai rata.
Rendamlah benih kurang lebih satu malam, setelah benih direndan satu malam benih ditiriskan (dikeringkan) dengan cara di masukan kedalam karung atau bahan lain yang lembab kemudian diperam selama 1 hingga 2 malam atau salah satu ciri benih siap di semai adalah sudah berkecambah 0,5 sampai 1cm, sedangkan bekas air rendaman jangan di buang, siramkan kelahan persemaian baru kemudian sebarkan benih yang sudah diperam tadi, akan lebih benih yang sudah disemai ditutup pakai jerami atau daun pisang dan daun kelapa kurang lebih 3 sampai 5 hari, setelah 3 sampai 5 hari kira-kira benih sudah tampak tumbuh merata jerami tersebut segera dibuka dengan hati-hati agar bibit padi tidak rusak.
Setelah benih berumur 7 hari dan 14 hari setelah semai disemprot dengan POC NASA + BVR, dengan dosis 2 tutup POC NASA/tankgi + BVR 2-3 sendok makan/ tengki, BVR untuk mecegah hama pengerek(pemotong) batang.

PENGOLAHAN TANAH
Setelah sawah dibajak atau dicangkul selanjutnya biarkan kurang lebih satu minggu, setelah satu minggu baru di lakukan pemupukan dasar. Urea, ZA, SP-36, KCL dan Dolomit(kapur pertanian).

TABEL.1
Dosis Pupuk Dasar dengan Potensi Hasil Panen 1-1,2 ton/ha

JENIS PUPUK
OLAH TANAH (KG)
Urea
18
ZA
2
SP-36
12,5
KCL
10
Dolomit(kapur pertanian)
25







TABEL.2

Dosis Pupuk Dasar dengan Potensi Hasil Panen 0,8-1 ton/ha

JENIS PUPUK
OLAH TANAH (KG)
Urea
7,5
ZA
-
SP-36
14,5
KCL
-
Dolomit(kapur pertanian)
-


TABEL.3

Dosis Pupuk Dasar dengan Potensi Hasil Panen 0,6-0,8 ton/ha

JENIS PUPUK
OLAH TANAH (KG)
Urea
6
ZA
-
SP-36
11,5
KCL
-
Dolomit(kapur pertanian)
-

Kami tegaskan : Jenis dan dosis pupuk disini hanya sebagai acuan(referensi) atau pendekatan hasil panen, artinya jenis, dosis pupuk dan hasil panen disetiap tempat bervariasi(tidak sama) karena dipengarahui oleh kondisi tanah, pengairan dan iklim (cuaca) setempat.

Setelah penyebaran pupuk makro(kimia) selanjutnya SUPER NASA yang telah di campur dengan air disiramkan merata ke permukaan lahan sawah.

Pungsi pupuk organic SUPER NASA adalah :
1.      Memberikan tambahan unsur hara/nutrisi tanaman secara lengkap (60-90 jenis unsur) yang dibutuhkan tanaman.
2.      Membantu melarutkan residu/sisa-sisa pupuk kimia didalam tanah sehingga dapat di manfaatkan lagi oleh tanaman.
3.      Pemberian pupuk kimia terutama NPK dapat dikurangi 12,5% - 50 %.
4.      Membantu memperbaiki tanah yang rusak, secara bertahap tanah kembali gembur dan subur.
5.      Membantu meningkatkan jumlah populasi, keragaman dan aktivitas mikro organism didalam tanah.
6.      Membantu menstabilkan pH tanah agar sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
7.      Memberikan tambahan zat pengatur tumbuh alami atau hormon tumbuh alami bagi tanaman. Berupa hormone alami auksin, giberelin dan sitokinin.


Caranya adalah :
1 botol SUPER NASA dilarutkan dengan 3 lt air menjadi larutan induk.
Dari larutan induk tersebut kita ambil 200-300 cc atau 1 gelas biasa kemudian diencerkan dengan ± 50 lt air setelah itu di aduk sampai rata baru disiramkan ke permukaan lahan sawah.
Selama pemupukan dasar himgga tanam masukan air secukupnya jangan sampai melimpah ruah keluar dari lahan sawah.

Setelah dilakukan pemupukan dasar dan juga penyiraman SUPER NASA baru kita lakukan penggaruan( melunakan sawah) alias panggiliangan lahan. Tanah yang sudah di garu (rata) di diamkan selama ± 4 hari.

PENANAMAN
Pencabutan benih harus hati-hati supaya akar tidak putus.
SYARAT BIBIT YANG BAIK
-          Tinggi bibit  ± 25 cm.
-          Memiliki 5-6 helai daun.
-          Batang bawah besar dan keras.
-          Bebas hama dan penyakit tanaman.
-          Jenis dan tinggi seragam.

UMUR BIBIT SIAP TANAM
Varietas genjah (100-115 hari panen) :
-          Pindah tanam 17-21 hari setelah semai.
Varietes sedang (130 hari panen) :
-          Pindah tanam 21-25 hari setelah semai.
Varietas panjang (150 hari panen) :
-          Pindah tanam 30-40 hari setelah semai.
-           
PENANAMAN
Jarak tanam 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm, jumlah bibit yang dimasukan setiap rumpun adalah 2-3 bibit per rumpun.
Kedalam tanaman bibit pada saat tanam ± 5 cm atau ± 2 ruas jari orang dewasa.
Penyulaman sebaiknya dilakukan hingga 15 hari setelah tanam

PEMELIHARAAN
Pemupukan Susulan untuk pupuk makro dilakukan umur 25 hari setelah tanam dan umur 45 hari setelah tanam.
TABEL.1
Dosis Pupuk Susulan
Dengan Potensi Hasil Panen 1-1,2 ton/ha

JENIS PUPUK
25 HARI (KG)
45 HARI (KG)
Urea
36
18
ZA
3,5
2
SP-36
-
-
KCL
10
20
Dolomit
-
-
TABEL.2
Dosis Pupuk Susulan
Dengan Potensi Hasil Panen 0,8-1 ton/ha

JENIS PUPUK
25 HARI (KG)
45 HARI (KG)
Urea
15
7.5
ZA
-
-
SP-36
-
-
KCL
5
10
Dolomit
-
-


TABEL.3
Dosis Pupuk Susulan
Dengan Potensi Hasil Panen 0,6-0,8 ton/ha

JENIS PUPUK
25 HARI (KG)
45 HARI (KG)
Urea
10,5
6
ZA
-
-
SP-36
-
-
KCL
4
7.5
Dolomit
-
-


Penyemprotan pupuk cair POC NASA dan HORMONIK dilakukan pada umur 15, 30, dan 40 hari setelah tanam.
Dengan dosis 4-6 tutup per tangki (15 lt) + 1 tutup Hormonik.
Pengolahan tanah ringan dilakukan setelah tanaman berumur 20 hari setelah tanam.
Seteleh itu di lakukan penyiangan, sebaiknya penyiangan selama musim tanam di lakukan 2 kali yaitu 21 hingga 30 hari dan 35 hingga 45 hari setelah tanam.

PENGAIRAN
Pada pase pertumbuhan awal tinggi air 2-3 cm selama 15 hari setelah tanam.
Jika tampak serangan hama putih 1 hari digenangi selanjutnya di keringkan 3-4 hari.
Pada fase pembentukan anakan tinggi air 3-5 cm hingga tanaman kelihatan bunting.
Dalam fase bunting memerlukan air cukup banyak, tinggi genangan air mencapai 10 cm.
Pada fase pembungaan bila mulai tampak bunga sawah dikeringkan 4-7 hari agar bunga muncul serentak. Setelah bunga muncul serentak segera digenangi air setinggi 5-10 cm agar tanaman dapat menyerap air dan makanan sebanyak-banyaknya.
Pengeringan dilakukan pada fase pemasakan padi atau pada saat ulir padi mulai menguning, pengeringan jangan dilakukan sebelum semua ulir padi menguning sebab akan mengakibat padi kosong(ampo), pengeringan ini dilakukan sampai padi panen.

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
Sebaiknya harus dilakukan pengamatan seminggu sekali.
Penggunaan produk-produk dari PT.NATURAL NUSANTARA (NASA) pengendalai hama dan penyakit pada tanaman padi.
1.      NATURAL BVR
2.      NATURAL GLIO
3.      PESTONA
4.      NATURAL VITURA
Sebaiknya dilakukan semenjak fase pembibitan juga pada fase awal pertumbuhan secara bergantian atau selang seling bisa juga di gunakan salah satu produck saja sesuai dengan jenis hama yang berpotensi meyerang akan lebih baik jika NATURAL BVR, NATURAL GLIO, PESTONA dan NATURAL VITURA diberikan secara teratur 1 sampai 2 minggu sekali berdasarkan jenis hama atau penyakit biasanya yang berpotensi menyerang tanaman padi di wilayah atau dilahan yang bersangkutan DENGAN DOSIS 2-3 sendok makan / tangki air.

TINDAKAN PENCEGAHAN
SERANGAN HAMA & PENYAKIT PADI

-          Pengaturan rotasi tanaman dan rotasi varietas .
-           Pengolahan tanah yang baik.
-           Pengaturan jarak tanam.
-          Penyiangan secara teratur.
-          Pengelolaan air.
-          Perbaikan sanitasi lingkungan dengan membersihkan lahan sawah.
-          Pemberian nutrisi (pupuk makro & mikro ) lengkap, cukup dan berimbang.

HAMA YANG SERING MENYERANG
TANAMAN PADI

Diantaranya adalah :
-          Hama putih palsu (Nympula sp.)
Untuk pengendalian dan pecegahan sebaiknya digunakan NATURAL BVR sejak fase pembibitan DENGAN DOSIS 2-3 sendok makan / tangki air.
-          Hama Penggerek Batang Padi
Untuk pengendalian dan pecegahan sebaiknya digunakan Hama Penggerek Batang Padi dapat di berikan NATURAL BVR atau PESTONA secara bergantian sekali seminggu atau salah satu saja sekali seminggu DENGAN DOSIS 2-3 sendok makan / tangki air.
-          Hama Wereng(pianggang)
Untuk pengendalian dan pecegahan :
-          Rotasi varietas
-          Rotasi tanaman
Dalam penggunaan Pestisida harus hati-hati.
Dampak Penggunaan Pestisida Kimia :
-          Wereng menjadi resisten
-          Terjadi perubahan genetic pada wereng.
Untuk pengunaan NATURAL BVR dan PESTONA cara yang sangat tepat untuk mengendalikan hama wereng karena NATURAL BVR dan PESTONA merupakan bahan-bahan pengendali wereng bersifat alami DENGAN DOSIS 2-3 sendok makan / tangki air.

Cara penggunaan NATURA BVR dan PESTONA :
-          Saat fase telur baru menetas
-          Wereng muda(nimfa) lebih banyak dari wereng dewasa.
-          Semprotkan pada pangkal batang
Sebaiknya padi yang sudah terserang hama jeraminya dibakar.
-          Walang sangit
Untuk pengendalian dan pecegahan :
-          NATURAL BVR atau PESTONA DENGAN DOSIS 2-3 sendok makan / tangki air.


Pesan segera ke Distributor Resmi PT.NATURAL NUSANTARA (NASA)

SUMARDI

Alamat           : Simpang 4 Toboh Kp.Dalam Kenagarian Campago Kec.V Koto Kp.Dalam Kab.Padang                   pariaman-SUMBAR
HP                   : 0813-6885-2949/087741945841
EMAIL           : e.sumardi13@yahoo.com
GOOGLE        : sedi929@gmail.com
FACEBOOK  : EDI SUMARDI
WEBB            : http://edinasablog.blogspot.com
                        www.pinterest.com/

                    

 SEMOGA SUKSES
KEBERHASILAN ANDA TUJUAN KAMI
SALAM NASA