BUDIDAYA PADI PAKAI PUPUK ORGANIK
NATURAL NUSANTARA (NASA)
Untuk
persiapan awal kita persiapan pembuatan persemaian, untuk membuat persemaian
dapat digunakan dengan cara menghitung
perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam yaitu 3 : 10,
artinya dengan luas sawah 1000 m2 maka
luas persemaian + 3.5 m2.
Setelah
lahan persemaian jadi biarkan satu minggu baru benih disemai.
PERSIAPAN
BENIH
Siapkan
benih yang bagus dan berkualitas yang baik kalau bisa benih yg bersetifikat,
kebutuhan benih = 15-30 kg/ha.
Sebelum
benih direndam alangkah baiknya benih kita keringkan dibawah sinar matahari
selama 1 jam. Sambil menunggu pengeringan benih kita siapakan air secukupmya
lalu kita masukan pupuk cair POC NASA dengan dosis 2 tutup/10 liter air di aduk
dengan rata, kemudian masukan benih yg sudah kita keringkan kedalam ember yang
sudah berisi pupuk cair POC NASA di aduk sampai rata.
Rendamlah
benih kurang lebih satu malam, setelah benih direndan satu malam benih
ditiriskan (dikeringkan) dengan cara di masukan kedalam karung atau bahan lain
yang lembab kemudian diperam selama 1 hingga 2 malam atau salah satu ciri benih
siap di semai adalah sudah berkecambah 0,5 sampai 1cm, sedangkan bekas air
rendaman jangan di buang, siramkan kelahan persemaian baru kemudian sebarkan
benih yang sudah diperam tadi, akan lebih benih yang sudah disemai ditutup
pakai jerami atau daun pisang dan daun kelapa kurang lebih 3 sampai 5 hari,
setelah 3 sampai 5 hari kira-kira benih sudah tampak tumbuh merata jerami
tersebut segera dibuka dengan hati-hati agar bibit padi tidak rusak.
Setelah
benih berumur 7 hari dan 14 hari setelah semai disemprot dengan POC NASA + BVR,
dengan dosis 2 tutup POC NASA/tankgi + BVR 2-3 sendok makan/ tengki, BVR untuk
mecegah hama pengerek(pemotong) batang.
PENGOLAHAN
TANAH
Setelah
sawah dibajak atau dicangkul selanjutnya biarkan kurang lebih satu minggu,
setelah satu minggu baru di lakukan pemupukan dasar. Urea, ZA, SP-36, KCL dan
Dolomit(kapur pertanian).
TABEL.1
Dosis Pupuk
Dasar dengan Potensi Hasil Panen 1-1,2 ton/ha
JENIS PUPUK
|
OLAH TANAH (KG)
|
Urea
|
18
|
ZA
|
2
|
SP-36
|
12,5
|
KCL
|
10
|
Dolomit(kapur pertanian)
|
25
|
TABEL.2
Dosis Pupuk
Dasar dengan Potensi Hasil Panen 0,8-1 ton/ha
JENIS PUPUK
|
OLAH TANAH (KG)
|
Urea
|
7,5
|
ZA
|
-
|
SP-36
|
14,5
|
KCL
|
-
|
Dolomit(kapur pertanian)
|
-
|
TABEL.3
Dosis Pupuk
Dasar dengan Potensi Hasil Panen 0,6-0,8 ton/ha
JENIS PUPUK
|
OLAH TANAH (KG)
|
Urea
|
6
|
ZA
|
-
|
SP-36
|
11,5
|
KCL
|
-
|
Dolomit(kapur pertanian)
|
-
|
Kami tegaskan : Jenis dan dosis pupuk disini hanya sebagai acuan(referensi) atau
pendekatan hasil panen, artinya jenis, dosis pupuk dan hasil panen disetiap
tempat bervariasi(tidak sama) karena dipengarahui oleh kondisi tanah, pengairan
dan iklim (cuaca) setempat.
Setelah
penyebaran pupuk makro(kimia) selanjutnya SUPER NASA yang telah di campur
dengan air disiramkan merata ke permukaan lahan sawah.
Pungsi pupuk
organic SUPER NASA adalah :
1. Memberikan
tambahan unsur hara/nutrisi tanaman secara lengkap (60-90 jenis unsur) yang
dibutuhkan tanaman.
2. Membantu melarutkan
residu/sisa-sisa pupuk kimia didalam tanah sehingga dapat di manfaatkan lagi
oleh tanaman.
3. Pemberian
pupuk kimia terutama NPK dapat dikurangi 12,5% - 50 %.
4. Membantu
memperbaiki tanah yang rusak, secara bertahap tanah kembali gembur dan subur.
5. Membantu
meningkatkan jumlah populasi, keragaman dan aktivitas mikro organism didalam
tanah.
6. Membantu
menstabilkan pH tanah agar sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
7. Memberikan
tambahan zat pengatur tumbuh alami atau hormon tumbuh alami bagi tanaman.
Berupa hormone alami auksin, giberelin dan sitokinin.
Caranya
adalah :
1 botol
SUPER NASA dilarutkan dengan 3 lt air menjadi larutan induk.
Dari larutan
induk tersebut kita ambil 200-300 cc atau 1 gelas biasa kemudian diencerkan
dengan ± 50 lt air setelah itu di aduk sampai rata baru disiramkan ke permukaan
lahan sawah.
Selama
pemupukan dasar himgga tanam masukan air secukupnya jangan sampai melimpah ruah
keluar dari lahan sawah.
Setelah
dilakukan pemupukan dasar dan juga penyiraman SUPER NASA baru kita lakukan
penggaruan( melunakan sawah) alias panggiliangan lahan. Tanah yang sudah di
garu (rata) di diamkan selama ± 4 hari.
PENANAMAN
Pencabutan
benih harus hati-hati supaya akar tidak putus.
SYARAT BIBIT YANG BAIK
-
Tinggi bibit ± 25 cm.
-
Memiliki 5-6 helai daun.
-
Batang bawah besar dan keras.
-
Bebas hama dan penyakit tanaman.
-
Jenis dan tinggi seragam.
UMUR BIBIT SIAP TANAM
Varietas
genjah (100-115 hari panen) :
-
Pindah tanam 17-21 hari setelah semai.
Varietes
sedang (130 hari panen) :
-
Pindah tanam 21-25 hari setelah semai.
Varietas
panjang (150 hari panen) :
-
Pindah tanam 30-40 hari setelah semai.
-
PENANAMAN
Jarak tanam
25 x 25 cm atau 30 x 30 cm, jumlah bibit yang dimasukan setiap rumpun adalah
2-3 bibit per rumpun.
Kedalam
tanaman bibit pada saat tanam ± 5 cm atau ± 2 ruas jari orang dewasa.
Penyulaman
sebaiknya dilakukan hingga 15 hari setelah tanam
PEMELIHARAAN
Pemupukan
Susulan untuk pupuk makro dilakukan umur 25 hari setelah tanam dan umur 45 hari
setelah tanam.
TABEL.1
Dosis
Pupuk Susulan
Dengan
Potensi Hasil Panen 1-1,2 ton/ha
JENIS PUPUK
|
25 HARI (KG)
|
45 HARI (KG)
|
Urea
|
36
|
18
|
ZA
|
3,5
|
2
|
SP-36
|
-
|
-
|
KCL
|
10
|
20
|
Dolomit
|
-
|
-
|
TABEL.2
Dosis
Pupuk Susulan
Dengan
Potensi Hasil Panen 0,8-1 ton/ha
JENIS PUPUK
|
25 HARI (KG)
|
45 HARI (KG)
|
Urea
|
15
|
7.5
|
ZA
|
-
|
-
|
SP-36
|
-
|
-
|
KCL
|
5
|
10
|
Dolomit
|
-
|
-
|
TABEL.3
Dosis
Pupuk Susulan
Dengan
Potensi Hasil Panen 0,6-0,8 ton/ha
JENIS PUPUK
|
25 HARI (KG)
|
45 HARI (KG)
|
Urea
|
10,5
|
6
|
ZA
|
-
|
-
|
SP-36
|
-
|
-
|
KCL
|
4
|
7.5
|
Dolomit
|
-
|
-
|
Penyemprotan
pupuk cair POC NASA dan HORMONIK dilakukan pada umur 15, 30, dan 40 hari
setelah tanam.
Dengan dosis
4-6 tutup per tangki (15 lt) + 1 tutup Hormonik.
Pengolahan
tanah ringan dilakukan setelah tanaman berumur 20 hari setelah tanam.
Seteleh itu
di lakukan penyiangan, sebaiknya penyiangan selama musim tanam di lakukan 2
kali yaitu 21 hingga 30 hari dan 35 hingga 45 hari setelah tanam.
PENGAIRAN
Pada pase
pertumbuhan awal tinggi air 2-3 cm selama 15 hari setelah tanam.
Jika tampak
serangan hama putih 1 hari digenangi selanjutnya di keringkan 3-4 hari.
Pada fase
pembentukan anakan tinggi air 3-5 cm hingga tanaman kelihatan bunting.
Dalam fase
bunting memerlukan air cukup banyak, tinggi genangan air mencapai 10 cm.
Pada fase
pembungaan bila mulai tampak bunga sawah dikeringkan 4-7 hari agar bunga muncul
serentak. Setelah bunga muncul serentak segera digenangi air setinggi 5-10 cm
agar tanaman dapat menyerap air dan makanan sebanyak-banyaknya.
Pengeringan
dilakukan pada fase pemasakan padi atau pada saat ulir padi mulai menguning, pengeringan
jangan dilakukan sebelum semua ulir padi menguning sebab akan mengakibat padi
kosong(ampo), pengeringan ini dilakukan sampai padi panen.
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
Sebaiknya
harus dilakukan pengamatan seminggu sekali.
Penggunaan
produk-produk dari PT.NATURAL NUSANTARA (NASA) pengendalai hama dan penyakit
pada tanaman padi.
1. NATURAL BVR
2. NATURAL GLIO
3. PESTONA
4. NATURAL
VITURA
Sebaiknya
dilakukan semenjak fase pembibitan juga pada fase awal pertumbuhan secara
bergantian atau selang seling bisa juga di gunakan salah satu produck saja
sesuai dengan jenis hama yang berpotensi meyerang akan lebih baik jika NATURAL
BVR, NATURAL GLIO, PESTONA dan NATURAL VITURA diberikan secara teratur 1 sampai
2 minggu sekali berdasarkan jenis hama atau penyakit biasanya yang berpotensi
menyerang tanaman padi di wilayah atau dilahan yang bersangkutan DENGAN DOSIS
2-3 sendok makan / tangki air.
TINDAKAN
PENCEGAHAN
SERANGAN
HAMA & PENYAKIT PADI
-
Pengaturan rotasi tanaman dan rotasi varietas .
-
Pengolahan tanah yang baik.
-
Pengaturan jarak tanam.
-
Penyiangan secara teratur.
-
Pengelolaan air.
-
Perbaikan sanitasi lingkungan dengan membersihkan lahan sawah.
-
Pemberian nutrisi (pupuk makro & mikro ) lengkap, cukup dan
berimbang.
HAMA YANG SERING MENYERANG
TANAMAN PADI
Diantaranya adalah :
-
Hama putih palsu (Nympula sp.)
Untuk
pengendalian dan pecegahan sebaiknya digunakan NATURAL BVR sejak fase
pembibitan DENGAN DOSIS 2-3 sendok makan / tangki air.
-
Hama Penggerek Batang Padi
Untuk
pengendalian dan pecegahan sebaiknya digunakan Hama Penggerek Batang Padi dapat
di berikan NATURAL BVR atau PESTONA secara bergantian sekali seminggu atau
salah satu saja sekali seminggu DENGAN DOSIS 2-3 sendok makan / tangki air.
-
Hama Wereng(pianggang)
Untuk
pengendalian dan pecegahan :
-
Rotasi varietas
-
Rotasi tanaman
Dalam
penggunaan Pestisida harus hati-hati.
Dampak
Penggunaan Pestisida Kimia :
-
Wereng menjadi resisten
-
Terjadi perubahan genetic pada wereng.
Untuk
pengunaan NATURAL BVR dan PESTONA cara yang sangat tepat untuk mengendalikan
hama wereng karena NATURAL BVR dan PESTONA merupakan bahan-bahan pengendali
wereng bersifat alami DENGAN DOSIS 2-3 sendok makan / tangki air.
Cara
penggunaan NATURA BVR dan PESTONA :
-
Saat fase telur baru menetas
-
Wereng muda(nimfa) lebih banyak dari wereng dewasa.
-
Semprotkan pada pangkal batang
Sebaiknya
padi yang sudah terserang hama jeraminya dibakar.
-
Walang sangit
Untuk
pengendalian dan pecegahan :
-
NATURAL BVR atau PESTONA DENGAN DOSIS 2-3 sendok makan / tangki
air.
Pesan segera ke Distributor Resmi
PT.NATURAL NUSANTARA (NASA)
SUMARDI
Alamat : Simpang 4 Toboh Kp.Dalam
Kenagarian Campago Kec.V Koto Kp.Dalam Kab.Padang pariaman-SUMBAR
HP :
0813-6885-2949/087741945841
EMAIL : e.sumardi13@yahoo.com
GOOGLE : sedi929@gmail.com
FACEBOOK : EDI SUMARDI
SEMOGA SUKSES
KEBERHASILAN
ANDA TUJUAN KAMI
SALAM
NASA