Senin, 17 Februari 2014

TEKNIK BUDIDAYA TANAM KAKAO MEMEKAI PRODUK NASA



TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO ( COKLAT )
PENDAHULUAN
Tanaman Kakao merupakan tanaman perkebunaan
berprospek  menjanjikan.  Tetapi  jika  faktor
tanah yang
semakin keras dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor
hama  dan penyakit tanaman,  serta faktor  pemeliharaan lainnya  tidak  diperhatikan maka  tingkat produksi dan
kualitas akan rendah.
PT. Natural Nusantara berusaha membantu petani kakao agar mampu meningkatkan produktivitasnya agar dapat
bersaing  di  era  globalisasi dengan program  peningkatan produksi  secara kuantitas  dan kualitas,  berdasarkan
konsep kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
TEKNIS BUDIDAYA KAKAO
1.
Persiapan Lahan
Bersihkan alang-alang dan gulma lainnya
Gunakan tanaman penutup tanah (cover  crop)  terutama  jenis polong-polongan seperti  Peuraria  javanica,
Centrosema  pubescens, Calopogonium  mucunoides & C.  caeraleum untuk  mencegah pertumbuhan gulma
terutama jenis rumputan
Gunakan juga tanaman pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan Albazia, tanaman ini ditanam setahun sebelum
penanaman kakao  dan pada tahun  ketiga  jumlah dikurangi  hingga  tinggal  1  pohon pelindung  untuk  3  pohon
kakao ( 1 : 3 )
2.
Pembibitan
Biji kakao untuk benih diambil dari buah bagian tengah yang masak dan sehat dari tanaman yang telah cukup
umur.



Sebelum dikecambahkan benih harus dibersihkan lebih dulu daging buahnya dengan abu gosok.
Karena biji kakao tidak punya masa istirahat (dormancy), maka harus segera dikecambahkan
Pengecambahan dengan karung goni dalam ruangan, dilakukan penyiraman 3 kali sehari
Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat pembibitan
Campurkan tanah dengan pupuk kandang (1 : 1), masukkan dalam polibag
Sebelum kecambah dimasukkan tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 ke dalam tiap-tiap polibag
Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih 50%
Jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm
Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar masuk tidak terlalu banyak
Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari
Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan
Pemupukan dengan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dosis sesuai dengan umur bibit, umur 1 bulan : 1 gr/bibit, 2 bulan ; 2 gr/bibit,
3 bulan : 3 gr/bibit, 4 bulan : 4 gr/bibit. Pemupukan dengan cara ditugal
Siramkan POC NASA dengan dosis 0,5 - 1 tutup/pohon diencerkan dengan air secukupnya atau semprotkan dengan
dosis 4 tutup/tangki setiap 2-4 minggu sekali
Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan 50% sampai umur 4 bulan
Amati hama & penyakit pada pembibitan, antara lain ; rayap, kepik daun, ulat jengkal, ulat punggung putih, dan
ulat api. Jika terserang hama tersebut semprot dengan PESTONA dosis 6-8 tutup/tangki atau Natural BVR dosis 30
gr/tangki.  Jika ada  serangan penyakit  jamur  Phytopthora  dan Cortisium sebarkan Natural  GLIO yang  sudah
dicampur pupuk kandang selama + 1 minggu pada masing-masing pohon
3.
Penanaman
a. Pengajiran
Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm
Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya
Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama
b. Lubang Tanam
Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan
Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang
c. Tanam Bibit
Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah
berumur 1 tahun
Penanaman kakao dengan system tumpang  sari  tidak perlu naungan,  misalnya  tumpang  sari  dengan
pohon kelapa
Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6
bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya
bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush)
4.
Pemeliharaan Tanaman
a)
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon
b)
Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk
kemudian ditutup kembali. Dosis pupuk lihat dalam tabel di samping ini :
Catatan:  Akan lebih baik  pemberian diselingi/ditambah SUPER  NASA  1-2  kali/tahun dengan dosis
1  botol
untuk + 200 tanaman. 1 botol SUPER NASA  diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
5.
Pengendalian Hama & Penyakit
a. Ulat  Kilan ( Hyposidea  infixaria;  Famili : Geometridae ), menyerang pada umur  2-4 bulan. Serangan berat
mengakibatkan daun muda tinggal urat daunnya saja. Pengendalian dengan PESTONA dosis 5 - 10 cc / liter.
b. Ulat Jaran / Kuda ( Dasychira inclusa, Familia : Limanthriidae ), ada bulu-bulu gatal  pada bagian dorsalnya
menyerupai bentuk bulu (rambut) pada leher kuda, terdapat pada marke 4 dan 5 berwarna putih atau hitam,



sedang  ulatnya  coklat  atau coklat  kehitam-hitaman.  Pengendalian dengan musuh alami  predator  Apanteles
mendosa dan Carcelia spp, semprot PESTONA.
c. Parasa lepida dan Ploneta diducta (Ulat Srengenge), serangan dilakukan silih berganti karena kedua species
ini agak berbeda siklus hidup maupun cara meletakkan kokonnya, sehingga masa berkembangnya akan saling
bergantian. Serangan tertinggi pada daun muda, kuncup yang merupakan pusat kehidupan dan bunga yang
masih muda. Siklus hidup Ploneta diducta 1  bulan, Parasa  lepida  lebih panjang  dari  pada  Ploneta diducta.
Pengendalian dengan PESTONA.
d.  Kutu - kutuan (  Pseudococcus
lilacinus ),  kutu
berwarna  putih. Simbiosis dengan semut  hitam.  Gejala
serangan : infeksi pada pangkal buah di tempat yang terlindung, selanjutnya perusakan ke bagian buah yang
masih kecil, buah terhambat dan akhirnya mengering lalu mati. Pengendalian : tanaman terserang dipangkas
lalu dibakar,  dengan musuh alami  predator;  Scymus sp, Semut  hitam,  parasit  Coccophagus pseudococci
Natural  BVR  30 gr/ 10 liter air atau PESTONA.
e. Helopeltis antonii, menusukkan ovipositor untuk meletakkan telurnya ke dalam buah yang masih muda,
jika tidak ada buah muda hama menyerang tunas  dan pucuk daun muda. Serangga dewasa berwarna hitam,
sedang dadanya merah, bagian menyerupai tanduk tampak lurus. Ciri serangan, kulit buah ada bercak-bercak
hitam dan kering, pertumbuhan buah terhambat, buah kaku dan sangat keras serta jelek bentuknya dan buah
kecil kering lalu mati. Pengendalian dilakukan dengan PESTONA dosis 5-10 cc / lt (pada buah terserang), hari
pertama  semprot  stadia  imago, hari  ke-7  dilakukan ulangan pada  telurnya  dan pada hari  ke-17  dilakukan
terhadap nimfa  yang  masih hidup,  sehingga  pengendalian benar-benar  efektif,  sanitasi  lahan,  pembuangan
buah terserang.
f.
Cacao Mot ( Ngengat Buah ), Acrocercops cranerella (Famili ; Lithocolletidae). Buah muda terserang hebat,
warna kuning pucat, biji dalam buah tidak dapat mengembang dan lengket. Pengendalian : sanitasi lingkungan
kebun, menyelubungi buah coklat dengan kantong plastik yang bagian bawahnya tetap terbuka (kondomisasi),
pelepasan musuh alami  semut  hitam dan jamur  antagonis Beauveria  bassiana  (
BVR)  dengan cara
disemprotkan,  semprot dengan PESTONA.
g.
Penyakit Busuk Buah (Phytopthora palmivora), gejala serangan dari ujung buah atau pangkal buah nampak
kecoklatan pada buah yang telah besar dan buah kecil akan langsung mati. Pengendalian : membuang buah
terserang dan dibakar, pemangkasan teratur, semprot dengan Natural GLIO.
h.  Jamur  Upas (  Upasia  salmonicolor ),  menyerang  batang  dan cabang.  Pengendalian :  kerok  dan olesi
batang  atau cabang  terserang  dengan Natural  GLIO+HORMONIK,  pemangkasan teratur,  serangan berlanjut
dipotong lalu dibakar.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat
dipergunakan pestisida  kimia yang  dianjurkan.  Agar  penyemprotan pestisida  kimia  lebih merata dan tidak
mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810,  dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
6.
Pemangkasan
Pemangkasan ditujukan pada pembentukan cabang  yang  seimbang  dan pertumbuhan vegetatif  yang  baik.
Pohon pelindung  juga  dilakukan pemangkasan agar  percabangan dan daunnya  tumbuh tinggi  dan baik.
Pemangkasan ada beberapa macam yaitu :
a)
Pangkas Bentuk, dilakukan umur 1 tahun setelah muncul cabang primer (jorquet) atau sampai umur 2
tahun dengan meninggalkan 3 cabang primer yang baik dan letaknya simetris.
b)
Pangkas  Pemeliharaan, bertujuan mengurangi  pertumbuhan vegetatif yang  berlebihan dengan cara
menghilangkan tunas air (wiwilan) pada batang pokok atau cabangnya.
c)
Pangkas Produksi, bertujuan agar sinar dapat masuk tetapi tidak secara langsung sehingga bunga dapat
terbentuk. Pangkas ini tergantung keadaan dan musim, sehingga ada pangkas berat pada  musim hujan
dan pangkas ringan pada musim kemarau.
d)
Pangkas Restorasi, memotong bagian tanaman yang rusak dan memelihara tunas air atau dapat dilakukan
dengan side budding.
7.
Panen
Saat petik persiapkan rorak-rorak dan koordinasi pemetikan. Pemetikan dilakukan terhadap buah yang masak
tetapi jangan terlalu masak. Potong tangkai buah dengan menyisakan 1/3 bagian tangkai buah. Pemetikan sampai
pangkal  buah akan merusak bantalan bunga  sehingga  pembentukan bunga  terganggu  dan jika  hal  ini  dilakukan



terus menerus, maka produksi buah akan menurun. Buah yang dipetik umur 5,5  - 6 bulan dari berbunga, warna
kuning atau merah. Buah yang telah dipetik dimasukkan dalam karung dan dikumpulkan dekat rorak. Pemetikan
dilakukan pada  pagi  hari  dan pemecahan siang  hari.  Pemecahan buah dengan memukulkan pada  batu hingga
pecah.  Kemudian biji  dikeluarkan dan dimasukkan dalam karung,  sedang  kulit  dimasukkan dalam rorak  yang
tersedia.
8.
Pengolahan Hasil
Fermentasi,  tahap awal  pengolahan biji  kakao.  Bertujuan mempermudah menghilangkan pulp, menghilangkan
daya tumbuh biji, merubah warna biji dan mendapatkan aroma dan cita rasa yang enak.
Pengeringan,  biji  kakao  yang telah difermentasi  dikeringkan agar  tidak terserang  jamur  dengan sinar  matahari
langsung (7-9 hari) atau dengan kompor pemanas suhu 60-700C (60-100 jam). Kadar air yang baik kurang dari 6 %.
Sortasi, untuk mendapatkan ukuran tertentu dari biji kakao sesuai permintaan. Syarat mutu biji kakao adalah tidak
terfermentasi maksimal 3 %, kadar air maksimal 7%


           
Pesan segera ke Distributor Resmi PT.NATURAL NUSANTARA (NASA)

SUMARDI

Alamat
Simpang 4 Toboh Kp.Dalam Kenagarian Campago Kec.V Koto Kp.Dalam Kab.Padang  Pariaman-SUMBAR

HP
0813-6885-2949 / 0877-4194-5841
Email

Google

Facebook

Web

Twitter